by

Keluarga Eddi Junaedi Kampung Kebon Kopi Rt.01 Rw.07 Sawangan Depok Hidup di Rumah Tidak Layak Huni.

SUARA JABAR SATU.COM | DEPOK – Kemana Kami mencari keadilan demikian diungkapkan keluarga Eddi Junaedi (69) kepada wartawan Sabtu,(5/1/2019) di rumahnya sawangan Kota Depok.

Eddi Junaidi yang didampingi isterinya Dewi Sumiati (59) tinggal serumah tidak layak huni bersama keluarganya, Maimunah (94) dengan satu anaknya berharap agar rumahnya diperhatikan oleh pemerintah.

Lokasi rumah yang ditempatkan mereka persis di Kampung Kebon Kopi Rt/Rw 01/07 Kelurahan Pengasinan Kecamatan Sawangan Kota Depok.

Menurut Dewi Sumiati, sudah menempati rumah itu kurang lebih selama 40 tahun yang dibelinya saat suami saya masih sehat bisa bekerja ungkapnya, Sumiati mengaku bahwa dirinya mencari nafkah bekerja disalah satu perusahan katering dijakarta.

Kami sudah tak mampu kerja untuk menghidupkan keluarga, hanya mendapat belaskasihan dari orang sekitarnya, saat ini suami sudah tidak bisa berbuat apa-apa, dan sakit-sakitan serta kurang pendengarannya.

Sementara diri saya juga mengalami autoforosis, sering sakit disendi tulang, terlebih pada dengkul kaki bengkak.

Pernah berobat memeriksanya, dan menurut Dokter ini harus segera di operasi, karna ada pengendapan lemak di daerah dengkul kaki lama jelamaan bengkak, kalo jalan keluar, harus pake Tongkat tapi kali dirumah bisa pegangan, ketiang atau pinggiran saja pilu sumiati.

Selain itu juga , ibu saya yang bernama Maimunah usianya sudah 94 Tahun, Sudah lama terbaring di tempat tidur karna sudah lanjut usia dan memiliki penyakit sesak napas, dan sudah pikun.

” Setiap dua kali seminggu kami bertiga harus berobat untunglah ada anak saya yang mengantar berobat itupun bergantian mengantar kami bertiga,” kata Sumiati.

Lanjut Sumiati, ” selama ini hanya anak kami memberi arahan, agar kami selalu kerumah sakit Dhuafa, namun kami tidak punya biaya untuk beli obat, sementara kami setiap hari harus konsumsi Obat, untuk membeli obat saja kami pontan panting cari uang,” tutur sumiati terlihat kesedihan yang mendalam.

Mengenai bantuan dari Pemerintah Kota Depok, keluarga kami tidak ada sama sekali mendapat perhatian, baik dari RT maupun RW katanya menggelengkan kepala.

“Sama sekali Tidak ada pak, justru orang lain yang dikasih yang lebih mampu dari pada kami”.

Keluarga kami sangat memprihatinkan, kami tidak dapat bantuan Raskin, KIS, BLT dan Bantuan lainya.

Rumah kami sudah hampir roboh, atap rumah pada lapuk bila hujan genteng pada Bocor, namun kami tetap bertahan selalu berdoa dan berusaha.

Soal adanya program pemerintah terhadap Rumah Tidak Layak Huni yang harus dibantu, sumiati pernah disuruh mengajukan beberapa kali ke RT/RW maupun kelurahan melalui anak saya namun hingga detik ini tak jua ada kabarnya akan dibantu keluhnya sumiati.

Dia hanya bisa berharap agar ada keadilan untuk orang miskin seperti kami ini, untuk bisa mengulurkan tangannya memberikan bantuan.

Semoga dengan adanya wartawan bersama teman yang mengunjungi gubuk kami ini bisa menyampaikan dan mengetuk hati para pejabat pemerintah./put

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *