SUARAJABARSATU.COM | DEPOK – Dinas Komunikasi dan informatika (Diskominfo) kota Depok gelar Forum Rencana Kerja (Renja) dengan tema “Optimalisasi pengamanan informasi dalam penyelenggaraan E-government di Kota Depok” pada hari Rabu (20/02/2019) di hotel Bumi Wiyata, Jl. Margonda Depok.
Dalam forum renja ini hadirkan 3 orang sebagai narasumber, yaitu Dr.Ir.Sidik Mulyono, M.Eng. Kadiskominfo, Drs. Dody Setiawan. M.Si, Kabid Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Kota Depok, dan Dr. Rudi Lumanto dari Badan Siber dan Sandi Nasional (BSSN).
Dalam paparannya Kadis Kominfo Depok Dr.Ir.Sidik Mulyono, M.Eng. mengatakan, dalam kaitan pencapaian Visi dan Misi Kota Depok “Kota Depok yang Unggul Nyaman dan Religius”, leading sector diskominfo diarahkan untuk pencapaian terkait misi yang pertama, yaitu meningkatkan layanan publik yang berkualitas dan transparan.
Saat ini ada tiga program unggulan yang dijalankan oleh pemerintah kota Depok
- Depok Zero Waste City
- Depok Smart Healthy City
- Depok Family Resilience City
Melalui diskominfo Depok program-program ini akan didukung melalui pengembangan IT. Berdasarkan perwal Walikota no.84 disebutkan tugas pokok dari diskominfo yaitu membantu walikota dalam melaksanankan urusan pemerintah dibidang komunikasi dan informatika, statistik dan persandian.
Dan fungsinya adalah perumusan kebijakan teknis dibidang komunikasi dan informatika, statistik dan persandian, kemudian juga pelaksanaan evaluasinya serta pelaksanaan administrasi dari pelanksanaan tersebut.
Implementasi yang sudah dilaksanakan oleh diskominfo adalah mengintegrasikan data layanan lintas OPD. Sidik menambahkan terkait dengan perkembangan industri 4.0 kata kuncinya adalah bagaimana semuanya itu bisa terintegrasi.
“Kalo dalam industri bicaranya adalah sebuah peralatan, sebuah sensor bisa terintegrasi, nah kalo bicara e-Government semua data itu bisa terintegrasi” tandasnya.
“Sejak tahun 2017 diskominfo sudah melakukan tahapan pengintegrasian data yang ada di masing-masing OPD, tetapi bukan aplikasinya. Karena di 2016 masing-masing OPD sudah berinisiatif mengembangkan aplikasinya masing-masing. Karena pada masa itu terkait dengan euforia terhadapa program Smart City yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan melalui teknologi berbasis IT” kata Sidik menambahkan.
Masuk di 2017 diskominfo melakukan pengintegrasian data-data tersebut yang di masukan kedalam data Warehouse dan kemudian ditampilkan kedalam satu Dashboard, dan ini yang disebut sebagai Depok Single Window (DSW) yang sudah di launching di awal 2018 dan sudah digunakan lebih dari 200 ribu lebih pengguna.
Dan tahun 2019 ini selanjutnya diskominfo Depok akan melakukan pengintegrasian kembali khususnya layanan rumah sakit, untuk melakukan pendaftaran RSUD dan melakukan konsultasi pribadi kembali. Selain itu tahun ini diskominfo juga akan mengembangkan pengadaan CCTV, Sensor dan akan mengintegrasikan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dalam hal ini yaitu stakeholder. Kemudian data warehousenya juga akan terus ditingkatkan dengan penambahan servernya, sehingga nanti tampilannya akan dimunculkan di Depok City Operation Room (DCOR).
Portal kelurahan juga sedang terus dikembangkan dan mudah-mudahan tahun ini bisa di implementasikan. Kemudian melakukan akses web yang bekerjasama dengan Badan Siber dan Sandi Nasional (BSSN) untuk melakukan monitoring terhadap keamanan jaringan dan juga informasi yang ada di kota Depok. Terutama terhadap aplikasi penting yang ada di OPD kota Depok yang membutuhkan keamanan yang cukup tinggi.
Sebaran infrastruktur layanan koneksi internet di seluruh kecamatan juga sudah dilaksanakan, saat ini layanan sambungan Fiber Optik sudah tersambung ke seluruh OPD yaitu 38 OPD. Sehingga dalam tahun ini akan melakukan pengembangan dari sisi teknikalnya atau dari sisi kontennya.
Untuk layanan sambungan internet lewat Wifi saat ini juga sudah bisa dinikmati masyarakat di berbagai kantor kelurahan dengan kecepatan 20 MBps dan Unlimited. Namun Sidik menghimbau agar masyarakat menggunakannya untuk hal-hal yang positif.
Selanjutnya yang merupakan salah satu kerjasama dengan Bappeda yaitu program penurunan kabel udara. Sehingga mengurangi kesemrautan kabel operator dan kabel PLN yang terlihat di sepanjang jalan-jalan di kota Depok. Kedepannya semua perkabelan di kota Depok akan terpasang di dalam tanah, ujar Sidik.
Selain itu diskominfo juga melakukan sosialisasi internet sehat ke masyarakat dengan Mobile Comunity Acces Point (MCAP), mobil yang digunakan hibah dari kementerian kominfo tahun 2011. Mobil hibah ini kemudian direnovasi dan digunakan oleh diskominfo Depok untuk melayani masyarakat umum dan di sekolah-sekolah serta nantinya juga rencana akan melayani lapas-lapas.
Hal-hal lain yang sudah dilakaukan diskominfo Depok seperti media gathering yang dilakukan diskominfo untuk membangun kemitraan dengan para wartawan sekota Depok. Sosialisasi Depok dalam angka. Persandian juga akan terus ditingkatkan fungsi dan perannya serta pemudahan frekwensi untuk komunitas ORARI.
Sementara, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) yang diwakili oleh Rudi Lumanto memaparkan bahwa harus dilakukan optimalisasi pengamanan informasi, dijaman serba tekhnologi seperti saat ini. Kita harus cerdas dalam menggunakan internet, perlu diketahui bahwasannya setiap kali kita membuka situs apapun pasti akan tercatat jejak/datanya.
Lumanto menambahkan, karenanya kita harus pandai pandai dalam menggunakan internet apalagi dengan adanya insiden siber yang terjadi setiap hari dengan jumlah semakin besar.
“Seperti ancaman, kebocoran data dan ancaman wannacry. ancaman ini tidak dapat dihilangkan 100% yang bisa hanya reduksi atau pengurangan” pungkasnya.
Forum Renja Diskominfo diakhiri dengan 2 sesi tanya jawab, yang direspon para hadirin dengan antusias dengan bertanya kepada ketiga narasumber.
Dalam kesempatan tanya jawab tersebut organisasi wartawan juga sempat mengusulkan kepada Sidik Mulyono terkait adanya anggaran APBD untuk organisasi wartawan melalui Diskominfo. Sidik menjawab usulan ini akan ditampung dan ditindaklanjuti untuk dikoordinasikan dengan Kesbangpol./(berlin)
Comment